• RSS
  • My Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Wednesday 30 November 2011

Siapa Sebenarnya Perusak Sepakbola Kita?


Utak –utik siapa sebenarnya perusak sepak bola nasional kita , kelompok LPI dengan Djohar& AP CS atau kelompok LSI dengan Djoko Driyono & NB CS ???
Mari kita diskusikan secara cermat, obyektif dan fair sesuai fakta fakta dan track record yang ada :
Persamaan LPI dan LSI
- Sama sama membuat liga tandingan karena kecewa dengan kepemimpinan di era nya masing masing
- Sama sama tidak diakui FIFA dan AFC. Dan sama sama kompetisi Ilegal menurut PSSI di eranya masing masing
- “Mungkin” keduanya sama sama bermuatan politis
Perbedaan LPI dan LSI
A. Dulunya LPI membuat liga tandingan karena kecewa dengan kepemimpinan PSSI era Nurdin / Djoko Driyono CS , dan apa yang membuat mereka kecewa ??? yaitu pelanggaran2 dari yg ringan sampai pelanggaran berat/ major, selama memimpin 2 periode ( kurang lebihnya ada 12 items):
1. Melanggar telak statuta FIFA pasal 33 yang berisi larangan untuk menjadi anggota organisasi sepak bola bagi orang yang pernah terjerat kasus kriminalitas.
2. Menentang peringatan Presiden FIFA , Sepp Blatter utk segera mengganti Nurdin dan memelintir statuta FIFA / pembohongan publik , ini juga pelanggaran telak thd Statuta FIFA/PSSI
3. Suap dan pengaturan skor merajalela, terutama di PSSI daerah, wilayah Divisi Utama , Divisi I, II,III.
4. Laporan pertanggung jawaban APBN dan PT LI sebagai pengelolah liga yang tidak transparan , bahkan tidak mau di audit., Keuangan dari APBN ,hasil tiket , sponsor , hak siar TV , denda2 klub dari komdis entah kemana laporannya??
5. Hutang puluhan milyar tanpa jelas untuk apa? kemana arahnya ? tidak ada laporannya?
6. Prestasi teamnas yang terus merosot / Peringkat FIFA yg turun terus
7. Pertama kali gagal lolos ke putaran final piala asia 2011 sejak tahun 1996
8. Praktis selama 8 tahun kepemimpinan Nurdin dan Djoko driyono CS ( 2 periode), tidak ada satupun prestasi diukir team nasional. Bahkan pernah teamnas U-21 pernah dikalahkan oleh Laos team terlemah di asia tenggara.
9. Fairplay yang sangat rendah , pertandingan dikompetisi LSI pernah diulang sampai 4 X , hanya untuk menyelamatkan klub Pelita jaya dari jurang degradasi ; beberapa klub selalu mendapat penalty ; menit terakhir injury time Arema V Persebaya , tidak ada pelanggaran berarti apapun , tetapi wasit olihadi dari tangerang meniup pluit menunjuk titik putih untuk Arema.
10. Pencarian bakat dan bibit muda yang sangat minim
11. Kompetisi dengan ijin kepolisian selalu susah , bentrokan antar supporter sering terjadi
12. PSSI LSI Sering mengadakan Kongress tertutup, sampai2 wartawan saja di larang masuk , apa yang ditutup tutupi ??
B. LSI membikin liga tandingan karena kecewa dengan LPI dan Djohar CS karena , ( hanya 2 items) :
1. Katanya LPI melanggar statuta dan Kongres Bali tentang 6 klub “gratisan” yang akan ikut kompetisi level tertinggi, faktanya padahal sudah jelas, di statuta tidak ada sangkut pautnya dengan jumlah peserta kompetisi , tetapi statuta membahas peserta kongress , utk lebih jelasnya silahkan lihat Pasal 23 : Peserta Kongress
Kongress diikuti 108 ( seratus delapan) peserta sebagai berikut :
a. 18 (delapan belas ) peserta dari klub klub super Liga ; satu suara setiap peserta.
Dan juga pihak FIFA dan AFC juga tidak mempermasalahkan jumlah klub , mereka menjelaskan untuk berkompetisi minimum 10 klub dan maximum terserah asalkan bisa memanagenya.
2. PSSI tidak lagi mengakui PT LI sebagai pengelola kompetisi
- Mengapa PT LI dicabut mandatnya selaku pengelola kompetisi : Alasannya PSSI sama sekali tidak pernah mendapatkan hasil Audit dan Laporan dari PT LI , dimana banyak terjadi defisit dan hutang puluhan milyaran akibat roda kompetisi sebelumnya yg dikelola PT LI ( CEOnya Djoko Driyono & Andi DT) ,
Dalam hal ini PT LI ( Djoko driyono & Andi D T) sama sekali tidak mau di audit dan hasil Laporannya entah tidak jelas kemana ???
Bagaiimana mau hand over ?? kalau defisitnya tanpa pertanggung jawaban yang Jelas , Untuk itu PSSI dengan EXCOnya membentuk PT LPPI sebagai pengelola baru IPL
( Lihat statuta PSSI Pasal I , ayat 2 berbunyi , Badan Pengelola Liga Indonesia dibentuk oleh EXCO utk melakukan pengelolahan dan pendayagunaan kompetisi nasional)
Dari hanya 2 item diatas, sama sekali tidak ada satupun kekecewaan kelompok LSI yang melanggar statuta , Lho??? Terus mengapa bikin LSI Liga tandingan ??? Silahkan jawab sendiri..
C. Dulu LPI dalam menjalankan kompetisinya, klub2 itu murni kecewa dg PSSI LSI era Nurdin &Djoko Driyono CS ( yaitu klub Persebaya , Persema , Persibo dan PSM, ) dan LPI sama sekali tidak mengganggu atau menggerilya klub2 anggota PSSI LSI lainnya untuk bergabung dengan kompetisnya LPI, melainkan LPI lebih fair dengan membuat klub2 PT baru berbadan hukum konsorium seperti Manado united , Bali FC , Cendrawasih Papua , Semarang United , Bogor FC , Batavia FC , Aceh United dsb , sehingga praktis hanya klub Persebaya saja yag terjadi dualisme
D. Kalau LSI dalam menjalankan kompetisinya adalah mengganggu /menggerilya klub klub anggota PSSI yg sudah mau akan bergabung ke LPI , dan, hasilnya Persipura , Mitra Kukar , Persib bandung , PSMS medan yang sudah hampir pasti bergabung dengan LPI pada, akhirnya membelot lebih memilih LSI dan juga banyak klub2 besar menjadi korban dualisme,hasil gerilyanya LSI ( Arema, Persija , PSMS medan , bahkan Persib pun hampir saja terjadi dualisme)
E. LPI dulunya mendapat persetujuan dari BOPI dan Menteri Olahraga ,
F. Sedangkan LSI sampai sekarang tidak mendapat persetujuan BOPI kecuali ttd perijinan yg ditanda tangani oleh ketua PSSI, dan Menteri Olahraga .
G. Dulu ketika kompetisi LPI berjalan, semua pihak LPI mendapat sangsi berat dari PSSI LSI era NB cs , baik itu klub , management ,pemain, pelatih, wasit , perangkat pertandingan bahkan certifikat kepelatihan dari AFC , FIFA pun tidak diakui ? apa wewenangnya PSSI ?? dan sampai urusan immigrasi pun PSSI LSI Nurdin/Djoko Driyono CS ikut campur tangan agar pemain asing yg bermain di LPI dicekal tidak boleh bermain.
H.PSSI LPI Era Djohar CS lebih bijak, hanya klub LSI dan management yg mendapat sangsi, tetapi pemain masih diberi kesempatan bermain di teamnas meskipun ikut liga ilegal.
I. Semua klub2 LPI tanpa terkecuali benar- benar melangkah menuju Sepak bola industri, tanpa APBD uang
J. Di LSI Djoko driyono CS , ada sebagian klub2 LSI yang masih ingin mendapatkan dana APBD untuk pembiayaan klubnya .( Persiba , Persisam , Persidafon , Persiwa wamena, Persipura ) mereka berkedok ikut kompetisi Profesional tapi masih menginginkan uang rakyat.
K. Dulunya Selama LPI berkompetisi , LPI tidak sekalipun mengganggu jalannya pertandingan kompetisi LSI, baik Hari dan Tempat jadwalnya diatur supaya tidak bersamaan/ bertabrakan dengan Kompetisi LSI.
L. Di LSI sengaja mencoba untuk mengganggu jalannya kompetisi LPI yg baru mulai, yaitu dengan cara menyamakan Jadwal/ tanggal hari dan tempat yg sama saat klub LPI bermain dengan mengadakan turnament pertandingan Inter land cup dipapua , dan turnament segitiga Persija, Sriwijaya , PSMS, diJakarta Dan hasilnya ada beberapa pertandingan LPI yang gagal dilaksanakan.
M. Dulunya LPI ditentang keras PSSI LSI era Nurdin/Djoko Driyono Cs , karena menggelar liga tandingan dan berteriak keras takut akan sangsi FIFA.
N. Sekarang mereka sendiri LSI kembali menjilat ludahnya sendiri , juga menggelar liga tandingan , tanpa peduli juga takut sangsi FIFA
O. Ketika LPI Djohar CS “menggratiskan” PSMS medan masuk ke kompetisi level tertinggi , LSI Djoko Driyono CS bersuara lantang dan menentang keras.
P.Kini LSI Djoko Driyono CS menjilat ludahnya sendiri lagi dengan memasukan team gratisan juga PSMS medan dan Gresik United ke kompetisi LSI level tertinggi.
Q.Saat sekarang LPI manual liga dan jadwalnya masih amburadul
R.Untuk LSI saat sekarang Manual liga dan jadwalnya belum direlease, bisa jadi sama-sama amburadulnya dengan LPI , tetapi bisa jadi akan lebih baik dan bagus dari LPI, wait and see aja…
S. Dulu semua pertandingan LPI , mendapat ijin dari kepolisian dan pertandingan lancar2 saja tanpa kendala berarti
T. Sekarang Pertandingan LSI , katanya sudah mendapat persetujuan dan ijin dari polisi ,tetapi belum terbukti pelaksanaannya , wait and see saja
U. LPI kecewa dan membuat Liga tandingan karena acumulatif selama 8 tahun (2 periode) , kompetisi berjalan tidak fair ,pelanggaran berat statuta.
V. LSI kecewa dan membuat liga tandingan , padahal PSSI era Djohar CS baru berumur 5 bulan ,dan kompetisi belum dimulai dan hanya 2 item yg menurut penulis bukan suatu pelanggaran berat yang menjadi alasannya mereka untuk menggelar LSI Liga tandingan , itupun 2 item minor tsb , belum jelas alasan yang konkret dan dasar hukumnya apa ??? apakah pantas menggelar Liga tandingan hanya karena 2 item minor tsb dan kompetisi belum mulai sudah mendapat penilaian lebih dengan raport merah semua??
Dari data-data dan fakta diatas (items A sampai V) seharusnya kita bisa membandingkan dan menyimpulkan sendiri siapa yang memiliki nilai positif yg lebih dan siapa yang memiliki nilai negatif yg lebih banyak atau kelompok mana yg benar2 menyuarakan perubahan dan kelompok mana yg menjadi perusak Sepak Bola nasional kita ??
Kita jangan sampai terjebak dengan kelompok2 tertentu, tetapi sebagai suporter kita harus tetap kritis dan bisa melihat secara obyektif dan fair fakta2 yang ada, kelompok mana yg banyak minusnya dan kelompok mana yg banyak positifnya ?
Kalaupun kedua kelompok tsb semuanya jauh dari sempurna , setidaknya kita bisa mensupport sekaligus mengkritisi kelompok mana yg terbaik diantara dua kelompok tsb,dan tentunya kelompok yg mempunya fakta dan track record nilai positifnya yang lebih banyak !
Dan Yang terpenting juga , kelompok yang benar2 menyuarakan perubahan , juga masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan2 yg harus trus dikritisi…agar kinerjanya lebih baik lagi demi persepakbolaan nasional kita menuju era Industri Sepak bola !!!

copied from : HERE

5 comments:

  1. agak pusing baca postingan ini, sepertinya njlimet yach....apa krna aku dah lama ngga ngikutin perkembangan sepakbola di tanah air....aku taunya kalo pas lagi rame2nya seperti sea games kemarin atau pertandinagn nnti malam lawan LA galaxi....kalo yg pertandingan liga gak penah ngikutin...jd ngga tau mana yg lebih baik heheh

    ReplyDelete
  2. Sebenarnya menarik sekali artikel ini Kang, hanya saja saya kesulitan membacanya, mungkin perlu diedit lagi tata tulisnya sehingga kita gampang memahami isinya, maaf kalo ini OOT

    Kalo sepak bola sudah ditunggangi dengan banyak kepentingan, baik politik maupun bisnis, maka profesionalisme menjadi tersingkirkan

    ReplyDelete
  3. huaaaaaaaaaaaaaa.......
    kapan konflik ini berakhir dan kapan sepakbola Indonesia makin baik???
    entahlah

    ReplyDelete
  4. @Nia

    hehe, susunannya memang kurang baik bu, tp klo ditelaah lbh jauh semuanya berdasarkan fakta kondisi real sepakbola kita sekarang

    ReplyDelete
  5. @Djangan Pakies

    maaf kang, artikelnya agak semrawut, ini sy copas dr blog kompasiana..hehe

    ReplyDelete

Berikan Kesan Yang Membangun Kawan.....

About Me

I am 26 Years old, Born in one village in east of Region Bulukumba. Educational background Electrical Engineering at State Polytechnic of Ujung Pandang, & Continue to Bachelor Degree In UVRI Management, Economy Faculty. Now i am working at BUMN company (Tonasa Cement Plant)and Active in personal franchise business developer. So U can ask me and share in many things...telecomm,business,self improvement,religious, and Instrumentation Engineering.