• RSS
  • My Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Wednesday 28 March 2012

Demo Kenaikan BBM , Perlukah Kita Dukung?

BBM Naik Demonstrasi dimana-mana, apalagi daerahku Makassar macetnya minta ampun. Hampir semua jalan protokol dikuasai massa yang mayoritas Mahasiswa sebagai Agent of Change. Kalau berbicara demonstrasi nekat "anarkis" memang daerah ini sangat sering jadi trending tropic atau headline news media nasional.

Mengamati apa yang ada belakangan ini, sangat mirisnya bangsa ini didera oleh sekian banyak “ujian”. Kehidupan akan terus berlangsung tanpa memperhatikan “musim” yang harus dilalui. Salah satu tantangan besar adalah masyarakat yang harus menghadapi potensi kemerosotan ekonominya, terlebih untuk menghadapi beban kehidupan yang tak pasti.

Ketakpastian yang harus dihadapi adalah lonjakan harga BBM yang berefek pada seluruh harga kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari. Kebijakan pemerintah untuk meningkatkan harga BBM tentu saja merupakan refleksi dari ketakmampuan bangsa ini menghadapi sekian permasalahan yang ada, dari sisi ini pemerintah belum mampu untuk melihat kebijakan yang sudah ada dengan lebih komprehensif, sehingga kebijakan-kebijakan di kemudian hari akan berbuah pada ketakteradilan.

Satu sisi Mahasiswa telah menunjukkan niat nya Pro Rakyat yang dengan tegas "Menolak Kenaikan BBM". Tetapi ketika melihat kejadian di Jl. Alauddin depan kampus UIN Alauddin Makassar, saya yang mantan aktivis berpikir keras ke arah mana cara demonstrasi sekarang ini. Tetapi sungguh tak adil jika kejadian kemarin kita langsung memvonis mahasiswa. Seingat saya warga sekitar jalan itu mayoritas mahasiswa UNM dan UIN yang nge kost/kontrak di seputaran jl. Mannuruki - dekat lokasi kejadian, kok bisa banyak warga yang berhadapan dengan mahasiswa dengan kedok tidak menyukai cara demonstrasi mahasiswa yang menutup jalan. Sekali lagi dalam susasana demo panas ditengah terik seringkali disusupi dengan provokasi, pura-pura berada dalam barisan demo tetapi niatnya merusak dan menjarah. Coba lihat kesaksian Tukang becak yang dibayar 50ribu untuk ikut demo Pro Kenaikan BBM {WEB REPUBLIKA}.

Saya apresiasi kepada kawan-kawan yang lagi berdemo di seluruh tanah air, perjuangan ini sangat diharapkan oleh semua elemen masyarakat kita, baik itu tukang becak, tukang sayur, petani maupun anggota polri dan TNI yang mereka dalam kontradiksinya harus membendung potensi huru-hara yang ada. Akan tetapi, kita juga perlu bijak menyikapi ini semua, jangan sampai ada korban yang tidak perlu.

Saya ingin kita semua sebagai bangsa yang sangat membanggakan, jangan sampai putus akal. Marilah kita saling menyokong dengan semangat gotong royong untuk lebih mengindahkan keberadaan bangsa ini kaya akan kreativitas dan kemandirian—kemandirian yang sejati—seperti yang diamanatkan oleh pejuang bangsa kita. Amanah yang kita emban sebagai penerus bangsa ini kan sudah barang pasti merupakan tanggungjawab dan kewajiban kita.

Tetapi sedikit mengalihkan pikiran kita ke bapak Presiden yang Terhormat, yang sedang asyik bercengkerama dengan Obama dan puluhan peserta KTT Nuklir di seoul sana, tidakkah ada kegelisahan dalam hatinya melihat bangsanya yang sudah mulai terbelah akibat isu yang mereka hembuskan sendiri {BBM Naik}. Kalau saya presiden tak mungkin saya meninggalkan riak-riak ini menuju luar negeri karena saya punya hati kalau yang berhadapan dengan panas, hujan peluru gas airmata itu adalah anak-anakku, seorang anak manusia calon penerus republik ini.

Satu kata semoga ada kebijakan positif oleh pemerintah kita tercinta, amin

0 comments:

Post a Comment

Berikan Kesan Yang Membangun Kawan.....

About Me

I am 26 Years old, Born in one village in east of Region Bulukumba. Educational background Electrical Engineering at State Polytechnic of Ujung Pandang, & Continue to Bachelor Degree In UVRI Management, Economy Faculty. Now i am working at BUMN company (Tonasa Cement Plant)and Active in personal franchise business developer. So U can ask me and share in many things...telecomm,business,self improvement,religious, and Instrumentation Engineering.