copied from Fraksi-PKS Online: Tragedi serangan teroris di pusat bisnis Mumbai, India yang menewaskan sekitar 200 orang dan melukai 300 lainnya kembali mengaitkan nama Islam pada para pelakunya.
Beberapa kantor media India sebelummya mengaku dikirimi surat elektronik dari kelompok yang menamakan diri Mujahidin Dekan (Deccan Mujahadeen) yang mengaku bertanggung jawab atas penyerangan tersebut. Nama kelompok yang berbau Islam ini dianggap dapat mempengaruhi persepsi publik dan kembali mengidentikkan islam dengan terorisme. "Padahal terorisme adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak terkait dengan agama apa pun,apalagi Islam," tegas Anggota Komisi I DPR RI Mutammimul Ula di Jakarta, Minggu (30/11).
Untuk itu ia mengecam tindakan terorisme yang berlangsung di seluruh dunia, termasuk tindakan teror suatu negara terhadap negara lain. "Bentuk terorisme internasional yang beragam ini harus segera diakhiri hingga ke akarnya," ujar politikus PKS ini.
Tammim,begitu dia disapa,mengaku sangat prihatin dengan bentuk-bentuk teror di India yang intensitas maupun kualitasnya kian meningkat. "Simpati dan dukacita mendalam bagi India yang kerap menjadi sasaran teror kelompok separatis dan ekstremis," kata dia.
Teror di India sebelumnya memakan korban 50 orang tewas akibat ledakan di wilayah Timur Laut negara tersebut, dan terakhir juga menewaskan 20 orang di New Delhi akibat bom berkekuatan besar yang meledak pertengahan September lalu. India memang masih dilanda konflik separatis, suku, dan perebutan wilayah Kashmir dengan Pakistan. Kedua negara juga kerap berkonfrontasi karena berbagai isu sensitif.
Karena itu Tammim meminta Agar publik lebih kritis menyikapi sebuah aksi teror yang mengatasnamakan Islam, bisa jadi banyak faktor yang melatarbelakanginya di luar itu. "Jangan lagi pelabelan terorisme pada Islam yang merupakan rahmatan lil alamin".
Beberapa kantor media India sebelummya mengaku dikirimi surat elektronik dari kelompok yang menamakan diri Mujahidin Dekan (Deccan Mujahadeen) yang mengaku bertanggung jawab atas penyerangan tersebut. Nama kelompok yang berbau Islam ini dianggap dapat mempengaruhi persepsi publik dan kembali mengidentikkan islam dengan terorisme. "Padahal terorisme adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak terkait dengan agama apa pun,apalagi Islam," tegas Anggota Komisi I DPR RI Mutammimul Ula di Jakarta, Minggu (30/11).
Untuk itu ia mengecam tindakan terorisme yang berlangsung di seluruh dunia, termasuk tindakan teror suatu negara terhadap negara lain. "Bentuk terorisme internasional yang beragam ini harus segera diakhiri hingga ke akarnya," ujar politikus PKS ini.
Tammim,begitu dia disapa,mengaku sangat prihatin dengan bentuk-bentuk teror di India yang intensitas maupun kualitasnya kian meningkat. "Simpati dan dukacita mendalam bagi India yang kerap menjadi sasaran teror kelompok separatis dan ekstremis," kata dia.
Teror di India sebelumnya memakan korban 50 orang tewas akibat ledakan di wilayah Timur Laut negara tersebut, dan terakhir juga menewaskan 20 orang di New Delhi akibat bom berkekuatan besar yang meledak pertengahan September lalu. India memang masih dilanda konflik separatis, suku, dan perebutan wilayah Kashmir dengan Pakistan. Kedua negara juga kerap berkonfrontasi karena berbagai isu sensitif.
Karena itu Tammim meminta Agar publik lebih kritis menyikapi sebuah aksi teror yang mengatasnamakan Islam, bisa jadi banyak faktor yang melatarbelakanginya di luar itu. "Jangan lagi pelabelan terorisme pada Islam yang merupakan rahmatan lil alamin".
0 comments:
Post a Comment
Berikan Kesan Yang Membangun Kawan.....