Mungkin bertambahnya waktu tak kemudian begitu saja melepas sejarah yang berarti.
Seribu asa terlukis kala ku duduk bersama kalian kawan,
merumuskan banyak hal yang kita cita citakan bersama.
menjadi bagian dari kalian adalah hal berharga dalam peranku sebagai mahasiswa.
bekerja bersama, bermasalah bersama, sampai menonton kalian bermain bola bersama.
memori indah di tempat panas yang kita namakan -kampus-
aku banyak berhutang jasa terhadap kalian, baik itu secara akademik, apalagi diluar itu.
sampai saat kuputuskan untuk melangkah ke tahap selanjutnya.
mungkin sebagian kawan menganggap aku egois, individualis, tak bertanggung jawab atas keputusan ini.
tapi pahamilah kawan, ketika kita terus menerus mengobok obok diri kita di masalah yang itu itu saja tanpa sedikitpun memberi pengaruh terhadap warna atau rasa, maka kita akan larut dengan sendirinya.
harus ada awal perubahan maju menuju perkembangan yang lebih baik.
harus ada yang dikorbankan, harus bisa meraih peluang yang bermain dihadapan kita.
banyak jalan terbuka, peluang menari nari untuk kita tangkap.
cita cita kita tak akan menggantung begitu saja kawan, asa kita akan tetap kita perjuangkan.
tentu saja dengan kualitas dan kuantitas lebih baik.
disaat yang sama, ketika kalian terjebak dalam sebuah masalah yang sudah kita prediksi sebelumnya,
gejolak batin yang dulu seolah bangkit, bak gulungan gulungan ombak di laut begitu menderu deru.
emosi seakan bom waktu yang siap meledak tanpa perlu disulut.
aku merindukan kalian, aku masih ingin bersama kalian duduk bersama menyelesaikan masalah masalah yang ada.
mungkin aku sekarang hanya bisa melihat kalian dari jauh, teriring doa agar semua masalah segera terselesaikan dengan baik.
tak ada yang mustahil dengan kuasa-NYA, percaya Tuhan pasti bantu.
tetap semangat kawan, karena kau tidak akan berjalan sendiri.
Seribu asa terlukis kala ku duduk bersama kalian kawan,
merumuskan banyak hal yang kita cita citakan bersama.
menjadi bagian dari kalian adalah hal berharga dalam peranku sebagai mahasiswa.
bekerja bersama, bermasalah bersama, sampai menonton kalian bermain bola bersama.
memori indah di tempat panas yang kita namakan -kampus-
aku banyak berhutang jasa terhadap kalian, baik itu secara akademik, apalagi diluar itu.
sampai saat kuputuskan untuk melangkah ke tahap selanjutnya.
mungkin sebagian kawan menganggap aku egois, individualis, tak bertanggung jawab atas keputusan ini.
tapi pahamilah kawan, ketika kita terus menerus mengobok obok diri kita di masalah yang itu itu saja tanpa sedikitpun memberi pengaruh terhadap warna atau rasa, maka kita akan larut dengan sendirinya.
harus ada awal perubahan maju menuju perkembangan yang lebih baik.
harus ada yang dikorbankan, harus bisa meraih peluang yang bermain dihadapan kita.
banyak jalan terbuka, peluang menari nari untuk kita tangkap.
cita cita kita tak akan menggantung begitu saja kawan, asa kita akan tetap kita perjuangkan.
tentu saja dengan kualitas dan kuantitas lebih baik.
disaat yang sama, ketika kalian terjebak dalam sebuah masalah yang sudah kita prediksi sebelumnya,
gejolak batin yang dulu seolah bangkit, bak gulungan gulungan ombak di laut begitu menderu deru.
emosi seakan bom waktu yang siap meledak tanpa perlu disulut.
aku merindukan kalian, aku masih ingin bersama kalian duduk bersama menyelesaikan masalah masalah yang ada.
mungkin aku sekarang hanya bisa melihat kalian dari jauh, teriring doa agar semua masalah segera terselesaikan dengan baik.
tak ada yang mustahil dengan kuasa-NYA, percaya Tuhan pasti bantu.
tetap semangat kawan, karena kau tidak akan berjalan sendiri.
pokoknya tetap semangat, ya kawan
ReplyDeletekunjunan balasan.
ReplyDeletesemua sudah diatur olehNya
@Joe : Siap Kawan....makasaih dah berkunjung
ReplyDelete@Tomo: Yup betul takdir sudah diatur...
mudah2an dengan do'a dan tawakkal bisa berubahh sesuai dgn yg dicita2kan...