• RSS
  • My Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Wednesday 20 April 2011

Jangan Lah Bersedih !!!!! ungkapan suara hati


“Dalam kesendirian kadangkala kumerasakannya...begitu sedih.....!!!!!

Wahai diriku mengapa engkau bersedih? Jangan kau katakan tidak! Tiada guna membantah diriku yang setiap detik menemanimu. Aku adalah kamu, kamu adalah aku. Kita adalah satu jasad dengan dua karakter berbeda, merdeka. Duhai diriku yang tersenyum, sungguh engkau mampu menipu seluruh dunia dengan sebaris garis dibibirmu tapi bukan aku. Lekuk senyuman khas milikmu bukanlah perisai bagiku untuk mengetahui yang terdalam darimu.

La Tahzan.......Innallaha Ma Ana....!!!

Hari ini ketika engkau ragu, bukankah sudah kuingatkan dulu tuan. Bahaya mengancam di depan, dan bahkan ketika peluru tak menembus zirahmu. Engkau masih tetap membenci kekalahan yang katamu lebih buruk dari kematian. Bersyukurlah, akan kehidupan. Mungkin kamu dan juga aku sudah begitu rindu akan rumah, sehingga tak menyangka dan menduga akan menerima penghinaan ini, tertuduh pengkhianat. Bahkan lebih sakit dari kematian, lebih dari kekalahan, lebih dari segalanya.

Don’t be Sad!!!!u are a Man!!!!
Berdua, dalam satu kita pernah berjanji. Tak akan pernah lagi berjanji. Tak peduli bila kita harus terkucil sendiri. Tak peduli akan segalanya. Hingga kemarin. Salahku, tak tegas memperingatkan diriku. Padahal sudah kuduga ini akan terjadi, namun azzammu berkata tak bisa berbalik lagi. Sehingga engkau merangkak dan terhina, dan takdir membuatmu lebih pemalu dibandingku. Tapi engkau dan aku tahu kita tak bisa menangis karena ini. Deja vu, ingatkah dulu bahwa kita pernah mendapatkan siksa bara melebihi ini. Dan membuat kita dalam satu waktu itu berjanji. Satu-satunya janji yang pernah kita ingkari seumur hidup.
Aku dan kamu telah tertempa tak tergoda, oleh harta dan tahta. Tapi aku dan kamu tak teruji yang satunya lagi. Karena kita selalu bisa saling menjaga. Aku boleh berfirasat, namun selalu kamu yang menentukan bukan? Jangan bersedih, bukan hanya kamu terjebak. Aku juga, bersama kita tanggung aib ini. Jangan bersedih, aku juga bersalah. Nikmatilah pelajaran kehidupan. Lihatlah dengan jeli, kita terselamatkan dari jebakan maut lelaki dan perempuan. Meski terluka teruk.

Sekarang memang sakit, sekarang memang perih. Lama sudah kita tak terjatuh, hampir sewindu. Setidaknya darah dan tubuh ini belajar menawar racun, yang tak pernah terduga dihujamkan panah dari belakang, usah kau sesali kesalahan dirimu sendiri, aku tahu dalam hatimu bukanlah mereka yang bersalah. Kita yang naïf. Berhentilah bersedih. Aku dan kamu dilahirkan pada hari yang sama, dalam rupa yang satu. Hidup mati kita akan bersama. Kesedihanmu kesedihanku jua.

0 comments:

Post a Comment

Berikan Kesan Yang Membangun Kawan.....

About Me

I am 26 Years old, Born in one village in east of Region Bulukumba. Educational background Electrical Engineering at State Polytechnic of Ujung Pandang, & Continue to Bachelor Degree In UVRI Management, Economy Faculty. Now i am working at BUMN company (Tonasa Cement Plant)and Active in personal franchise business developer. So U can ask me and share in many things...telecomm,business,self improvement,religious, and Instrumentation Engineering.