![]() |
Direction |
Rekan setelah kemarin saya memposting How Life Should Be saya kembali posting tentang "Pentingnya pembaruan dalam hidup". Manusia itu selamanya terbiasa menyukai pembaruan, dan rasa bosan adalah sesuatu yang senantiasa menyertainya. Kita bisa lihat tetangga mengganti kendaraannya setelah lama kendaraan lamanya setia menemaninya. Rekan kita mengubah pakaiannya, mengubah rumahnya, memperbaharui perabot di dalamnya atau mengaturnya kembali, memperbaharui ruangan yang ditempatinya, lalu mereka merencanakan untuk bepergian atau wisata. Bisa jadi itu bukan saja rekan kita, tetapi diri kita sendiri. Mari sama-sama kita merenung kembali sobat!!!
Demikianlah keadaan manusia normal dan bukan hal yang aneh, tetapi yang aneh dalam hal ini adalah pembaruan ini menyentuh segala sesuatu dalam lingkup kehidupan dunia kita dan tidak peduli dengan pembaruan masalah akhirat kita. Maka tidak heran banyak orang bijak berkata, mereka itu yang hanya mementingkan dunia semata, mereka berada dalam kelemahan dan kekerasan hati yang mengimpitnya, tidak peka, semangatnya runtuh, dan bergelimang kemaksiatan yang banyak.
Kadang ini tidak kita sadari dan kita tidak merasa bosan mengalami kondisi seperti ini sekalipun dalam jangka waktu yang lama tanpa ada pembaruan. Mutiara ayat hari ini perihal keberuntungan dan kegagalan di dunia dan hari kemudian, dalam firman Allah SWT,”Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu. Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya,” {Q.s Asy-Syams [91]:9-10}
Allah mengaitkan keberuntungan dengan orang yang mau melakukan pembaruan terhadap jiwa dan senantiasa ingin meraih derajat yang tinggi, menolak sikap selalu berada pada satu kondisi, dan menjadikan kegagalan serta kerugian bagi orang yang membiarkan jiwanya dirasuki oleh berbagai kemaksiatan tanpa mau berusaha menyelamatkannya dari jurang kerusakan itu. Semoga kita terhindar dari hal seperti itu dan sedikit demi sedikit mulai memperbarui diri akan hal yang lebih bermanfaat.
©semoga bermanfaat
Memang kita seharusnya mementingkan pembaharuan yang sifatnya akhirat. Tapi nggak mudah juga sih. Banyak tantangan dari sana sini yang menggoda manusia untuk terjerumus ke jurang kenikmatan sesaat. Setelah itu pasti ada perasaan menyesal deh :)
ReplyDeleteBenar banget sob, itulah kiranya saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran adalah jaminan agar kita selamat dunia dan akhirat bukannya merugi...
ReplyDeletePembaharuan itu sangat perlu, dalam hal keduniaan sifat ingin selalu memperbaharui keadaan akan menuntun kita menjadi orang kreatif, tapi tidak hanya butuh kreatif, juga harus aktif dan sportif. DAlam hal keimanan, juga perlu selalu memperbaharui keimanan kita.
ReplyDeletegreatt...i like " tidak hanya kreatif, juga harus aktif dan sportif...
ReplyDeleteJaddidu Imanikum"perbaharuilah Imanmu...
Makasih kunjungannya sob!!!