• RSS
  • My Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Friday 9 September 2011

Wuiiiihhh lagi cemas nihhh

Aslm.Wr.Wb
Rekan bloggers yang baik, alhamdulillah hari ini kembali saya menyentuh blog yang tertinggal kurang lebih 2 minggu lamanya, BW pun sangat jarang karena sinyal EDGE di kampung saya yang luar biasa hancurnya. Tetapi bisa dimaklumi karena saat-saat seperti ini Traffic lagi padat-padatnya sehingga tidak menjadi persoalan besar, lagian maksud mudik kan untuk lebaran.
Sebelumnya izinkan saya secara pribadi memohon maaf lahir bathin semoga kita semua betul-betul bisa memulai dari nol lagi, seperti operator SPBU bilang. Insya Allah ibadah kita di Ramadhan menguatkan kita sehingga kita bisa lebih baik lagi disaat mendatang,amin. Hari ini saya ingin membahas tentang perasaan yang saya alami yang diakibatkan oleh beberapa permasalahan dan saya yakin banyak diantara kita juga mengalaminya yaitu "CEMAS".
Dari sebuah kajian, dijelaskan bahwa rasa cemas dan kegelisahan disebabkan karena pemikiran-pemikiran pada masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Seringkali kita sebagai manusia terlalu mengkhawatirkan kejadian-kejadian yang belum tentu terjadi di masa depan. Seperti misalnya kekhawatiran apakah besok, minggu depan, bulan depan, ataukah tahun depan semua kebutuhan kita masih bisa terpenuhi seperti sekarang ini. Apakah kelak perusahaan tempat dimana kita bekerja masih sanggup menggaji kita? Apakah pasangan hidup kita kelak akan berselingkuh? Dan banyak lagi contoh-contoh lain yang mencerminkan kekhawatiran kita yang pada akhirnya membuat kita menjadi tak tenang.

Sebagai solusi dan jawaban atas masalah itu, dalam kajian tersebut disebutkan bahwa sudah seharusnya manusia tak terlalu memusingkan dengan apa yang belum terjadi. Masa depan yang belum pasti sebaliknya bisa dijadikan sebagai sebuah tantangan, yaitu menjadikannya lebih baik dibandingkan dengan kondisi sekarang. Tidak ada salahnya memikirkan masa depan, tetapi tentunya yang bernilai positif, sebagai harapan yang kita miliki, bukan hal-hal negatifnya yang justru tidak diharapkan.

Selain itu disebutkan pula bahwa daripada terlalu fokus dan memikirkan hal-hal yang belum pasti, lebih baik kita fokus pada keadaan saat ini, yang sedang kita alami, yang lebih pasti. Sayang jika energi yang kita miliki hanya dihabiskan untuk memikirkan hal-hal yang hanya membuat perasaan semakin gelisah dan tidak tenang. Inti yang kudapatkan dari pernyataan tersebut adalah jangan sampai kita terlena dengan perencanaan-perencanaan untuk masa depan sementara keadaan kita saat ini terbengkalai dan terabaikan. Mengapa kita harus cemas? Sementara kejadian yang tidak kita harapkan tersebut belum terjadi. Jika memang tak ada plan B untuk meminimalisir hal-hal yang tak kita harapkan, solusi lain mungkin adalah mempersiapkan diri untuk menerima keadaan yang tak diharapkan tersebut. Ujung-ujungnya, rasa cemas dan gelisah itu juga adalah pilihan kita sendiri. Terserah, kita mau pilih yang mana.

6 comments:

Berikan Kesan Yang Membangun Kawan.....

About Me

I am 26 Years old, Born in one village in east of Region Bulukumba. Educational background Electrical Engineering at State Polytechnic of Ujung Pandang, & Continue to Bachelor Degree In UVRI Management, Economy Faculty. Now i am working at BUMN company (Tonasa Cement Plant)and Active in personal franchise business developer. So U can ask me and share in many things...telecomm,business,self improvement,religious, and Instrumentation Engineering.