• RSS
  • My Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Tuesday 24 April 2012

Sepakbola kita kemana ujung nya

Assalamualaykum Wr.Wb dan Good Afternoon saudaraku..
Bagi pecinta sepakbola jangan lewatkan dini hari nanti semifinal UCL live RCTI antara Barcelona vs Chelsea. Gemerlap sepakbola Eropa begitu terasa hingga ke benua kita yang nun jauh dari Nou Camp. Tentu saja kita menyaksikan via layar TV. Sepakbola Eropa telah menjadi industri yang sangat produktif, orang-orang kaya berlomba-lomba berinvestasi demi membiayai sebuah klub, tentu saja apabila sukses, jutaan pounds akan mengalir dari sponsor, hadiah kejuaraan, penjualan jersey dan sebagainya.

Champions League




Kali ini saya tidak berminat membahas ataupun memprediksi kira-kira siapa pemenang semifinal Leg II antara The Catalanz vs The Blues. Dua-duanya adalah raksasa Eropa yang pastinya akan menyuguhkan permainan atraktif nan mempesona. Mengalihkan sejenak pikiran dari UCL, marilah kita menelaah situasi sepakbola nasional kita.

Yah dualisme lagi dualisme lagi, bosan deh rasanya liat bapak-bapak kita yang katanya mau memperjuangkan sepakbola nasional tapi malah memperlihatkan kekanak-kanakannya memperebutka singgasana PSSI. Dalam posisi tidak memihak siapapun, hanya mau mengatakan dengan bersatu saja kita masih terkebelakang apalagi bercerai berai, pastilah makin tenggelam.

Sebenarnya langkah pengurus PSSI Bapak Johar Husein tidak melulu jelek kalau mau ditelaah lebih jauh. Terobosan yang paling kelihatan adalah pembentukan klub profesional, mandiri dan bebas APBD alias uang rakyat. Sungguh hal yang sangat pantas kita dukung, karena konsep beliau yang berusaha menjemput sponsor, menaikkan nilai jual klub dan membadan hukum kan klub-klub profesional Indonesia. Tapi satu sisi, gebrakannya membentuk Liga profesional baru ternyata berujung malapetaka dengan hengkangnya klub-klub papan atas indonesia dengan tetap bermain dengan tajuk ISL yang dikelola PT Liga Indonesia. Padahal PT LI sudah dicabut mandatnya oleh PSSI Johar. Inilah akar kekisruhan yang sampai saat ini membuat AFC turun tangan menyelesaikan kekanak-kanakan masyarakat Indonesia.

Secara pribadi, kepentingan politis sudah semakin kentara dipermukaan, PSSI La Nya'la [Bakri] vs PSSI Johar [Arifin Ponegoro]. Tetapi sebagai masyarakat sepakbola, hanya bisa berdo'a semoga ini ada ujungnya, ini ada akhirnya dan tentu saja happy ending bukan sanksi dari FIFA, semoga...

0 comments:

Post a Comment

Berikan Kesan Yang Membangun Kawan.....

About Me

I am 26 Years old, Born in one village in east of Region Bulukumba. Educational background Electrical Engineering at State Polytechnic of Ujung Pandang, & Continue to Bachelor Degree In UVRI Management, Economy Faculty. Now i am working at BUMN company (Tonasa Cement Plant)and Active in personal franchise business developer. So U can ask me and share in many things...telecomm,business,self improvement,religious, and Instrumentation Engineering.