• RSS
  • My Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Thursday 21 July 2011

Berekspresi di Internet , Bebas Tapi Sopan


Senja sore hari yang lembut, angin sepoi di halaman rumah menemaniku memainkan jemari di keyboard laptop kesayanganku. Penat setelah pulang dari kantor, membuatku berhasrat berselancar di dunia maya. Tentu saja seperti biasa kubuka blog kesayanganku, kubaca setiap komentar dari sahabat yang berkunjung dan melihat postingan baru dari rekan. Kuamati setiap baris artikel sahabat, nggak ada ruginya memang saling berbagi hal positif di dunia blogging.
Tidak begitu lama kumasukkan password dan username facebook dan google plus ku, bercanda lewat komentar, saling berbagi kebahagiaan lewat media social network juga telah menjadi candu bagi netter sepertiku dan juga jutaan netter lainnya.
Salahkah??
Anehkah??
Mayoritas dari kita pasti menjawab, Nggaaaaakkkk..; emang gitu kok gaya hidup [life style] masa kini. No internet gak gaul men!!
Sampai di kampung-kampung pun life style memang sudah berubah, jemari anak-anak sampai kakek-kakek sudah gak asing lagi memainkan mouse dan keyboard, mulai dari zaman PS/2 berkembang ke USB hingga Wireless bahkan termutakhir Touch screen dari PC Tablet seakan-akan sudah merasuki sendi kehidupan hampir semua masyarakat Indonesia. Bahkan Kementrian KOMINFO sudah menyediakan program Internet Masuk Desa. Sungguh suatu hal yang perlu diappresiasi, kemajuan masa informasi sudah berhasil merangkak naik hingga pelosok.

internet masuk desa, source pic here


Saat ini memang begitu gampangnya info kita unduh, nyari apa saja mulai dari ilmu pelajaran SD sampai perguruan tinggi disediakan secara lengkap dan tentunya selalu update di internet. Contoh konkrit saya yang seorang engineer listrik bisa sedikit programming, sampai tertarik kedunia tulis menulis apakah itu tentang motivasi hidup, politik, olahraga hasil belajar dari internet. Tentu saja hanya dengan menekan tombol search di om google maupun om yahoo atas keyword yang dicari. Sungguh mudah, sampai-sampai saya ining mengganti pepatah “Selami dunia dengan membaca buku” dengan “Selami dunia dengan browsing internet”.
Ilmu apapun yang kita cari pasti ada. Betul-betul suatu era baru yang dinamai “Era Informasi” yang begitu cepat, sigap, yang manakala kita tidak mampu mengikuti gerak-gerik kemajuan zaman ini, niscaya kita akan tertinggal jauh.

Itu mungkin segelintir efek positif nya kawan. Nah bagaimana dengan efek negatif dari maju pesatnya dunia internet ini?
Setiap hari kita disuguhi cangkir pornografi dan sepiring pornoaksi, semangkuk kekerasan/anarki, dan segelas fitnah,intrik dan beribu macam hal-hal yang bisa merusak tatanan hidup bangsa kita bahkan tidak mungkin bisa menyebabkan disintegrasi bangsa untuk hal yang lebih parah lagi.
Kenapa? kalau boleh beropini sih, dengan entengnya saya menjawab terlalu bebas sih, nggak ada batasan, malah ketika seorang Menteri KOMINFO Pak Tifatul, mencoba memagari konten pornografi,efeknya ratusan, bahkan ribuan orang bersuara lantang menantangnya. Miris juga saya melihatnya.
Dalam sebuah e-book Linimas(s)a (
http://linimassa.org) yang dibuat oleh tim  internet sehat , diinfokan bagaimana dahsyatnya internet dengan media sosialnya. Jumlah pengguna internet lebih dari 45 juta orang  dan lebih dari 30 juta pengguna facebook saat ini di Indonesia. Sehingga bisa dibayangkan seberapa besar konsumen dari media internet ini. Mereka ini loh yang setiap hari membelalakkan mata, menonton, berselancar melihat semua suguhan internet baik itu tulisan, foto, maupun video.

Anda pasti tau YOUTUBE??jelas, siapa sih yang tidak mengenalnya. Ia memang sesosok mahluk yang luar biasa, orang akan semakin mudah beraktulisasi diri, berekspresi dan mengupload kegiatannya tanpa ada larangan oleh siapapun. Media sosial dengan berbagai variannya memudahkan orang untuk melakukannya di internet. Mungkin cukuplah shinta - jojo dengan lypsinc nya yang menjadikannya artis dari dunia maya, atau yang terbaru BRIPTU dengan goyangan indianya. Sebegitu gampangkah tenar saat ini? maukah anda? INTERNET adalah jawabannya.

Tak terasa menjelang magrib, kusempatkan singgah di blog seorang yang saya kagumi Bang Jay seorang blogger terkenal dan juga membahas permasalahan ini, beliau berujar
Kebebasan Berekspresi di Internet Tidak Boleh Merugikan Orang lain.
Dalam artikelnya beliau juga mengutip perkataan Pakar IT Indonesia Onno W. Purbo menuliskan di buku
internet sehat, "kita sering tidak menyadari bahwa di ujung komputer sebelah sana terdapat manusia yang memegang keyboard. Sayangnya manusia tetap manusia, mereka bukan malaikat. Manusia ada yang baik, tapi juga tidak kurang banyak yang mempunyai hati dan niat yang tidak baik. Tidak heran, jika banyak sekali kasus yang tidak baik di Internet, mulai dari masalah pornografi (berbentuk foto atau video), kekerasan, perjudian, penipuan, bahkan yang tidak kalah marak belakangan ini adalah pencemaran nama baik hingga penculikan yang bisa berakhir dengan mengenaskan."
Saya sangat percaya dengan opini ini, kucoba menengok trending topic twitter, kicauan yang paling hangat gak jauh dari hal-hal yang seperti diutarakan oleh Pak Onno. Kita semua pasti masih ingat Curhatan Pak BeYe di Cikeas tentang gerak gerik media yang dihimbau agar tidak menyebarkan fitnah dan pencemaran nama baik, dan saya yakin seyakin-yakinnya mayoritas yang dituduhkan adalah tindak tanduk media internet terutama media social network. Wow,sampai Pak Presiden pun tak mampu mengontrol suara-suara yang muncul dari media ini yang salah satunya adalah penyebaran “yang dianggap fitnah” oleh Pak BeYe. Seakan-akan Presiden sekalipun rasanya memelas dahsyatnya sharing info via internet.
Tapi disuatu sisi social network begitu mudahnya mempersatukan beberapa gerakan untuk dukung mendukung, kampanye sampai gerakan menyelamatkan seorang TKW di negeri orang. Gerakan mendukung Darsem, gerakan mendukung Prita lewat koin dukungan untuk Prita, gerakan mendukung salah satu kandidat calon pemimpin adalah sekian dari segelintir simbol kekuatan dari media social network. Anda pasti ingat bagaimana kemenangan Barrack’Barry’ Obama lewat kampanye melalui kicauan twitter dan facebook.
Ehm,...narik nafas sejenak,,
Internet sudah memasuki semua jenjang kehidupan kita bahkan kalau boleh bilang merasuki setiap detak nadi kita, Big Question?Bagaimana kita menyikapi internet movement saat ini? Apakah kita tiba-tiba menjadi benci karena menyadari begitu banyak mudhorat nya, ataukah acuh saja terhadap lompatan masalah yang ditimbulkannya. Jawabannya adalah tetaplah kuat, gunakanlah media internet untuk hal-hal terbaik dalam hidup ini.
Syukur kehadirat Ilahi Rabbi, tidak sedikit juga dari saudara-saudara kita memanfaatkan media internet untuk membuat blog yang berisi petuah-petuah hidup yang sangat penuh dengan manfaat seperti milik Kang Pakies. Betah perasaanku berselancar ria di blognya, bahasanya santun dan selalu posting pengingat-pengingat agar selalu berjalan di jalan yang benar.
Senang rasanya bahu membahunya sebagian dari anak Indonesia membantu korban-korban bencana alam baik itu longsor, gunung meletus, gempa bumi dengan adanya media internet semuanya jadi cepat dan mudah. Salah satu nya adalah usaha rekan-rekan dalam mengunpulkan dana melalui website Internet Sehat untuk Bencana Merapi-Mentawai-Wasior . Usaha semacam ini yang harus didukung secara serentak oleh netter anak negeri Zamrud Khatulistiwa.

Selain itu di list blog dhykTa ini masih ada lagi yang menyuguhkan news dan hal baik tentang Indonesia lewat blog GoodNews.org, dan masih banyak penyedia informasi yang bikin senang hati kecil ini. Jangan salah masih ada ratusan blogger Indonesia penyedia konten internet santun, bermartabat dan mendidik.
Masih dalam e-book Linimas(s)a (http://linimassa.org) Bang Antyo Rentjoko mengatakan sebenarnya masih banyak bahan yang bisa kita angkat yang terkait dengan permasalahan bangsa ini. Beliau berujar masalah hajat hidup orang banyak bukan hanya yang sering di bahas di DPR, bahkan tak usah keluar rumah pun sudah banyak masalah yang bisa dikomunikasikan, contoh terdekat adalah listrik dan air. Begitu ribet permasalahan ini, perlu ada pemikiran yang komprehensif dari setiap warga, berlanjut hingga ke tingkat eksekutif dan legislatif. Media internet sangat powerful sebagai media penyampaian aspirasi kita karena langsung di baca dan ditonton khalayak ramai, bukan ratusan, tapi jutaan pasang mata yang menjadi konsumen internet saat ini.
Tentunya hanya sekedar berucap tanpa ada solusi adalah kemunduran berpikir, solusi konkrit dalam hal ini adalah:

Pertama dan paling utama adalah diri sendiri
          Sebesar apapun pengaruh yang merasuki jiwa ini tetapi kalau benteng diri kokoh, kuat dan tangguh, niscaya akan menjadi filter aktif terhadap perkembangan diri agar selalu baik ditengah-tengah masyarakat multi dimensi ini. Perkara iman adalah filter utama agar kita bisa menggunakan internet untuk kemaslahatan bersama dan tentu saja akhlak sebagai pilarnya.
      Sajikanlah info yang baik, tidak makar, hasut, propaganda sesat dan janganlah ada kebencian dalam mem-publish sesuatu. Ingatlah semua yang kita lakukan akan kita pertanggungjawabkan semua di hari akhir nanti.
   Bantulah program no konten porno di Indonesia agar generasi muda kita safe dari kejahatan pornografi dan pornoaksi dari media internet, setidak-tidaknya kita bukan salah satu bagian yang sering mengunduhnya dan menyebarkannya karena kita tak akan mampu membendung nya minimal diri kita yang mampu kita bendung dari hal-hal semacam itu.
     Selain masalah konten porno, yang patut mendapat perhatian lebih adalah candu game online bagi anak-anak. Info terbaru bisa dilihat dalam Artikel Internet Sehat "Anak balita ngenet tiap minggunya" . Efeknya begitu terasa, mereka menjadi malas belajar, kebanyakan mereka lebih memadati game center dibanding tempat les. Harus ada kontribusi aktif kita sebagai solusi terhadap permasalahan ini.
Pemerintah Sebagai Pengendali
Negeri demokrasi ini begitu kompleks dengan aturan. Pemerintah memegang peranan yang Maha penting terhadap permasalahan ini. Dalam hal ini KOMINFO harus tegas melaksanakan amanah Undang-undang yang telah ditetapkan dan ini wajib kita dukung. Kunci utama nya adalah seberapa tegas Pemerintah menjadi controller/kendali agar semua yang bersifat merusak bisa dienyahkan dari bumi tercinta. Tentunya dengan kaedah-kaedah yang mudah dicerna dan diterima khalayak ramai. Intinya adalah pendekatan yang dari hati ke hati memungkinkan semua rules yang sifatnya “keep our young generation” bisa diterima dengan lapang.
Semoga ulasan ini bisa menjadi bahan renungan buat kita semua terutama diri saya pribadi agar bisa menjadi pembelajaran bahwa "kita memang bebas berekspresi lewat dunia internet tetapi jangan sampai merugikan diri sendiri dan terlebih lagi orang lain."


Tulisan ini juga di terbitkan melalui blogdetik dan Kompasiana
http://belajarsuccess.blogdetik.com/2011/07/20/jangan-terlalu-vulgar-berekspresi-be-polite-please/




6 comments:

  1. KOMINFO harus tegas melaksanakan amanah Undang-undang yang telah ditetapkan dan ini wajib kita dukung.. setuju saya mas :)

    ReplyDelete
  2. dg kata lain bebas tapi harus tahu sopan santun dan etika juga ya

    ReplyDelete
  3. @Merliza : Yup, ini mmg harus di dukung...gak boleh setengah2,, merdekaa!!!hehehe

    ReplyDelete
  4. @ Sang Cerpenis : Bebas Tapi Sopan...etika harus jadi junjungan....

    ReplyDelete
  5. lengkap tulisannya, sangat membantu dan cukup jelas tulisannya tentang batasan menjelajah di dunia maya B)

    ReplyDelete
  6. Makasih testimoni nya sob....

    hanya sekedar bercuap beropini dan sy bs implementasikan opini tersebut.....trims

    ReplyDelete

Berikan Kesan Yang Membangun Kawan.....

About Me

I am 26 Years old, Born in one village in east of Region Bulukumba. Educational background Electrical Engineering at State Polytechnic of Ujung Pandang, & Continue to Bachelor Degree In UVRI Management, Economy Faculty. Now i am working at BUMN company (Tonasa Cement Plant)and Active in personal franchise business developer. So U can ask me and share in many things...telecomm,business,self improvement,religious, and Instrumentation Engineering.